Penulis : Y.B. Margantoro
ISBN : Dalam Proses
Cover : Soft Cover
Halaman : 160 Halaman
Berat : 161 gram
Ukuran : 14,8 x 21 cm
MERAYAKAN hidup menjadi sebuah ungkap syukur dan sekaligus perjuangan setiap insan manusia. Mengungkapkan syukur karena hidup adalah karunia semata dari Sang Maha Pencipta. Insan manusia diciptakan Tuhan bersama puspa, satwa dan alam semesta untuk mengisi dunia dan menjalani hidup sehari-hari.
Kapan hidup itu dirayakan? Boleh setiap saat, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun, dan seterusnya. Mengapa (harus) merayakan hidup setiap saat dan bagaimana mewujudkannya? Hidup kiranya dimulai dengan hembusan nafas yang diberikan Tuhan dari detik ke detik sampai hembusan terakhir pada saatnya. Maka ketika kita diberikan usia hidup dari waktu ke waktu, sepatutnya bersyukur.
Bagaimana mewujudkan perayaan hidup itu? Ini merupakan pilihan setiap orang. Perayaan itu dapat berupa perenungan diri atau refleksi, kegiatan, karya dan sebagainya. Kata orang bijak, hidup yang tidak direfleksikan, tidak bermakna. Artinya, harus ada upaya atau gerakan “hening sejenak”, menimbang, merenung, dan sebagainya yang bertujuan “mencari tahu” hakikat hidup dan kehidupan.
Sebagai pegiat literasi, penulis mencoba merayakan hidup ini bersama LITERASI, selain tentu saja bersama Tuhan, keluarga, masyarakat, dan seterusnya. Literasi memang bukan hanya soal membaca dan menulis, namun banyak hal lainnya yang bertujuan dapat mengembangkan (kualitas) kemanusiaan kita.
Bersyukur dan berterima kasih, media tempat penulis berkarya saat ini dapat menampung tulisan-tulisan sederhana berbentuk esai dengan benang merah literasi yang pernah dimuat di bernasnews. Isi buku ini dibagi menjadi tiga bagian yakni Derap Literasi Keluarga, Derap Literasi Sekolah dan Derap Literasi Masyarakat yang acuan ketiganya adalah Gerakan Literasi Nasional.
Semoga buku ini memberikan sumbangan betapa pun kecilnya bagi kemajuan literasi kita. Salam literasi. (Y.B. Margantoro, Wartawan dan Pegiat Literasi di Yogyakarta)