
bernasnews — Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo mengemukakan, sebagai Bunda Literasi Kabupaten Sleman dia mengemban tugas penting mempromosikan dan meningkatkan kegemaran membaca di tingkat keluarga, pendidikan dan masyarakat. Tugas ini memerlukan dukungan dan kebersaman dengan para pihak agar literasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Literasi menjadi faktor esensial dalam upaya membangun masyarakat yang berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter. Di sisi lain meningkatkan literasi masyarakat memiliki tantangan tersendiri, sehingga berbagai upaya dan inovasi dilakukan guna meningkatkan kesadaran dan kemampuan literasi masyarakat,” kata Kustini Sri Purnomo saat menerima kunjungan tim pegiat literasi yang dikoordinasi Majalah Literasi Guru di ruang pertemuan Bupati Sleman, Senin (10/10/2022).
Didampingi Asek I, Staf Ahli, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Staf Dinas Pendidikan, Staf Bagian Protokol Pemda Sleman, Kustini menjelaskan awal mula keterlibatannya di bidang literasi melalui pembinaan batik di Sleman. Kemudian berlanjut dengan mengadakan lomba desain batik yang melahirkan Batik Sleman Parijotho, sampai pendirian pojok baca di RSUD Sleman, dukungan perpustakaan desa, dan sebagainya.
“Ya saya melakukan hal itu. Tidak mengira kemudian dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Sleman oleh Kepala Perpustakaan Nasional Bapak Muhammad Syarif Bando pada tanggal 4 Juli 2022. Amanah ini menjadi motivasi dan semangat kami dalam meningkatkan literasi, masyarakat klhususnya di Kabupaten Sleman,” kata dia.
Kebaikan, kesuburan dan kemakmuran
Secara terpisah, perajin batik di Sleman Endang Wilujeng kepada bernasnews saat acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) Kabupaten Sleman di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman, Senin (4/7) yang lalu mengemukakan, Parijotho sebagai motif batik Kabupaten Sleman bermakna kebaikan, kesuburan dan kemakmuran.
Sejarah batik di kabupaten ini dimulai dari lomba desain batik Sleman tahun 2012. Lomba ini diprakarsai oleh Dra Hj. Kustini Sri Purnomo saat menjabat Ketua Dekranasda Kabupaten Sleman, Selanjutnya pada tahun 2013 dimulai kegiatan pelatihan-pelatihan batik untuk mendorong SDM yang cakap dan kreatif untuk Batik Sleman.
Mulai dari tiga kelompok dan tahun 2022 menjadi 40 kelompok dan mandiri. Sinergi dengan pemerintah terus dilakukan untuk kesejahteraan semua perajin Batik Sleman seperti pengadaan batik seragam haji, pengadaan batik sebagai hari jadi Kabupaten Sleman, batik khas Sleman yang dipakai setiap Kamis oleh semua Aparatur Sipil Negara (ASN), Borong Bareng Batik Sleman. (mar)