
Jangan anggap remeh impian. Karena dari impian yang didukung dengan doa dan usaha memungkinkan mewujudkan impian itu. Misalnya, seseorang yang terinspirasi dari sebuah lagu di masa lalu, kemudian berkeinginan meraih sesuatu yang terdengar dari liriknya dan berhasil. Hal ini pun dialami oleh Yovita Sri Setyaningsih, isteri dr. Asdi Yudiono.
“Ya isteri saya ketika masih duduk di bangku SMP sangat terkesan dengan lagu Barcelona yang dinyanyikan Fariz RM. Lagu yang dirilis dan hit di tahun 1980-an itu bagian dari album Living in The Western World.
Penggalan lirik lagu itu seperti ini : gemerlap pesta kota/ seolah getar flamenco mengalun jiwa/ kududuk terhanyut nuansa/ di sudut semarak Plaza Catalonia.
Anak-anak remaja pada waktu itu banyak yang terkesan, termasuk Yovita. Dalam rentang waktu kemudian, dua kali sudah mimpinya terpenuhi bersama saya ke sana. Kami sungguh bersyukur, dapat berwisata dengan keluarga,” kata penanggung jawab Klinik Intan Yogyakarta itu kepada bernasnews di Yogyakarta, Jumat (30/9/2022).

Menurut Asdi, perjalanan dalam liburan keluarga ke Spanyol dan Portugal tanggal 12 – 22 September 2022 cukup melelahkan. Tidak terasa usia yang semakin “matang” dan “senior” membuat badannya menjadi lebih manja serta perlu bantuan vitamin dan istirahat.
Suaca panas juga menjadi salah satu penyebab badan lebih mudah dehidrasi. Apalagi di Spanyol beberapa waktu yang lalu mengalami gelombang panas mencapai 42 derajat Celcius. Sehingga banyak lansia yang meninggal karena badan tidak mampu bersahabat dengan cuaca tersebut.
“Bagi saya pribadi, mengukur suatu kebahagiaan bukan semata dengan wisata di suatu negara yang indah semata. Tapi bagaimana kita mengatur keseimbangan ego dan lingkungan agar memberi energi positif masing-masing. Apalagi di zaman sekarang, peranan gadget, sosmed dan lifestyle dengan berlomba belanja barang branded menjadi simbol kekinian,” kata dia.
Asdi Yudiono mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih dan Pemurah, pada 2022 genap 30 tahun dia mengabdi untuk melayani sebagai seorang profesional di bidang medis, Dukungan keluarga, lingkungan, relasi ataupun semua saja yang berhubungan dengannya, menjadi energi yang positif memberi inspirasi dan kekuatan untuk lebih memuliakan Tuhan dengan talenta yang dimiliki.
“Anak-anak yang cerdas, pintar, dan mempunyai visi dan misi secara demokratis, tanpa ada paksaan dalam menentukan jalan hidup, ternyata cukup membahagiakan kami sebagai orangtua. Tidak ada yang lebih berharga bagi kami kecuali hanyalah kelima anak dan menantu yang kami banggakan, sekaligus menyongsong kehadiran generasi penerus keluarga kami yakni sang cucu,” kata dr. Asdi Yudiono. (mar)